Bukittinggi, Sumatera Barat, 18 Mei 2025 – Di tengah tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga pasar, para petani di Bukittinggi didorong untuk mengadopsi praktik pertanian ramah lingkungan agar hasil panen meningkat dan tanah tetap subur dalam jangka panjang.
Wilayah Bukittinggi dikenal sebagai daerah subur yang menghasilkan berbagai komoditas seperti sayuran, padi, dan buah-buahan. Namun, banyak petani masih mengandalkan metode konvensional yang berisiko merusak kesuburan tanah jika tidak dikelola dengan baik.
Menurut Dinas Pertanian setempat, beberapa langkah yang bisa diterapkan petani antara lain:
- Penggunaan Pupuk Organik
Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan mulai menggunakan kompos dari limbah pertanian sendiri dapat memperbaiki struktur tanah. - Rotasi Tanaman dan Pola Tanam
Campur
Menghindari penanaman jenis tanaman yang sama terus-menerus untuk mencegah kelelahan tanah dan hama yang menetap. - Pemanfaatan Teknologi Pertanian
Sederhana
Mulai dari alat semprot ramah lingkungan, sistem irigasi tetes, hingga pemanfaatan aplikasi cuaca untuk menentukan waktu tanam dan panen yang ideal. - Pelatihan dan Penyuluhan Rutin
Pemerintah mendorong petani aktif mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan maupun kelompok tani, terutama terkait adaptasi iklim dan pemasaran hasil tani secara digital.
Di kutip dari tempo.com "Mengoptimalkan aktivitas produksi pupuk organik melalui pengembangan dan pemanfaatan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang ada di Sumbar," kata nya, Sabtu 19 Februari 2025.
Dengan edukasi dan kerja sama antara petani, penyuluh, dan pemerintah, diharapkan pertanian Bukittinggi dapat berkembang lebih berkelanjutan dan memberi kesejahteraan lebih baik bagi para petaninya.